Ahl Al-Kitab; Makna dan Cakupannya dalam Islam

“Sesungguhnya kamu (umat Islam) adalah ahl al-kitab, orang Nasrani adalah ahl al-kitab, sedang kami (orang-orang kafir Makkah) adalah ummi….”
—Perkataan orang-orang kafir Makkah kepada kaum muslim pasca kekalahan pasukan Romawi melawan tentara Persia

“Dalam sekian banyak ayat yang menggunakan istilah ahl al-kitab, terasa adanya uluran tangan dan sikap bersahabat, walaupun di sana-sini al-Qur’an mengakui adanya perbedaan dalam keyakinan.”
—M. Quraish Shihab mengatakan, Pakar Tafsir al-Qur’an

Yahudi dan Nasrani sebagai komune yang disebut al-Qur’an sebagai ahl al-kitab adalah komunitas-komunitas agama yang pertama berinteraksi dengan Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam pada periode Madinah dengan segala macam dinamikanya.

Persoalan yang kerap menjadi topik diskusi adalah, apakah ahl al-kitab yang diperkenalkan al-Qur’an itu sekarang masih ada atau tidak? Kalau masih ada, apakah identik dengan penganut agama Yahudi dan Nasrani, atau mencakup pemeluk agama lain, seperti Majusi dan Sabi’un, atau bahkan juga mencakup pemeluk agama Hindu, Budha, Kong Hu Chu, Shinto?

Buku ini mengulas berbagai pandangan yang beragam tentang ahl al-kitab dengan al-Qur’an sebagai acuan dasarnya. Buku ini juga menyuguhkan semua argumentasi tentang “apa” dan “bagaimana” ahl al-kitab dibahas secara mendalam.

Selamat membaca.
*
“Judul: Ahl Al-Kitab; Makna dan Cakupannya dalam Al-Qur’an
Penulis: Prof. Dr. H. Muhammad Galib M., M.A
Penerbit: IRCiSoD
ISBN: 978-602-391-273-5
Tebal: 320 hlm.
Tahun: 2016